Pagi ini tegapnya pohon menyapaku dikala aku termangu menanti seseorang. Pagi ini ia memberikanku nasihat dan tauladannya, bahwasannya "Berdiri tegaplah kamu tanpa keraguan secuilpun, akan KuasaNya".
Pohon Cemara di depan rumah |
Ia kali ini aku tegap berdiri di sini. Berusaha kuat tidak lemah, berusaha tegar tidak rapuh. Aku lihat dari sisi baiknya, rutinitasku setidaknya bergeser sedikit. Dari biasanya bangun Siang dan terburu, tancap gas motor dan memfokuskan diri pada menyetir motor. Kini berganti menjadi, bagun lebih awal agar tak terlambat, karena sadar diri tengah menumpang, lalu berdiri tegar, menanti tumpangan untuk aku tumpangi ke tempat kerja. Jika ini aku keluhkan karena akomodasi yang terbatas, tentu akan ada banyak keluhan, gerutu, kesialan nasib, atau kesedihan orang terdekat yang menyayangiku. Namun tidak, aku ingin mencontoh Pohon, ia tetap tegap tumbuh, kokoh berdiri, tanpa berkeluh sekalipun, ataupun tanpa murka lalu berpindah haluan ketika angin badai mengusiknya.
Sebenarnya, sebenar-benarnya kamu tak perlu ragu ataupun goyah Dev, semasih kamu percaya akan KuasaNya, akan ia yang senantiasa meberikan yang terbaik untukmu. Meski sekarang semua serba terbatas namun bersyukur dengan begitu kamu tidak kebingungan. Meski terlihat sulit untuk dijalani namun ketika kamu jalani toh Tuhan hadir memberikan kemudahanNya kan. Seperti hari kemarin, Kerja masih bisa untuk ke tempat kerja, kundangan juga masih bisa, semua dimudahkan olehNya kan. Kamu cukup perlu bersabar dan berusaha untuk semuanya, bukan dengan "Gamblang" menerima nasib begitu saja, tapi ku tegaskan dev, tetap tumbuh dan berkembanglah, dengan segala kemampuan yang kamu bisa, jangan menoleh kemampuan orang lain, toleh kemampuan apa yang diri kamu bisa lakukan untuk kamu "Bertumbuh Jadi lebih Baik" Oke !!!.
Ada mereka, iya aku bersyukur Tuhan mengelilingi aku dengan orang-orang yang budiman, yang optimis, yang pekerja keras, yang ingat padaMu. yang menyadarkanku akan KehadiranMu sebagai Tuhan Yang Paling Utama. Aku bersyukur atas segala hal yang terjadi dalam hidupku, susah dan senangnya, bahagia dan tangisnya, hal itu aku percaya akan menghantarkanku pada Tujuan Hidupku.
Pohon Cemara di depan rumahku, ia telah ada sedari aku pindah kesana, menumpang di sana, ia ada menemani masa kecilku, ia juga tempat burung gereja bertengger dari generasi ke generasi selanjutnya burung gereja. Ia juga telah menyumbangkan sejumlah daun kecilnya untuk sangkar berbanyak-banyak keturunan burung gereja, Ia telah menyumbangkan rantingnya untuk upakara agama di Hindu, ia telah menggugurkan daunnya yang menguning untuk suburnya tanah di sekitarnya. Ia sebatang pohon namun mulia sekali. hidupnya berarti untuk banyak hal,. untuk burung gereja, untuk manusia. untuk tanah. Aku ingin mencontohmu, Hidup sekali dan bermanfata untuk makhluk hidup lainnya, untuk lingkungan. Aku tak akan merengek mengeluh, tak akan bersedih dan meratapi nasib dengan melodrama atau galau, aku janji. Terima kasih kali ini Tuhan tegur aku untuk lebih kuat, dan mandiri, berdiri tegap tanpa keraguan, bermanfaat layaknya Pohon Cemara di depan rumahku.
Comments
Post a Comment