Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Uang Rupiah yang Rusak Jangan Dianaktirikan, Ayo Tukarkan ke BI Saja !

Rupiah sebagai mata uang Indonesia tentunya begitu akrab ditangan masyarakat. Akrab di sini dalam maksud digunakannya sebagai transaksi keuangan sehari-hari. Mulai dari uang Rupiah untuk berbelanja, membeli beras, bensin, pulsa, atau uang Rupiah untuk menabung. Banyak transaksi keuangan di Indonesia yang berjalan dengan uang Rupiah ini. Kendati demikian uang Rupiah yang digunakan tak jarang uang Rupiah yang sudah seharusnya diganti dan tak layak edar. Misalkan uangnya sudah robek namun dilem kembali dengan lem kertas, lem nasi, atau direkatkan dengan selotip bening. Ada kalanya juga kalian pasti lebih memilih untuk membelanjakan Rupiah yang sudah rusak dan bahkan tercorat-coret dengan tulisan daripada membelanjakan Rupiah yang masih baru, dan kenceng bukan. Nah, menganak tirikan Rupiah yang rusak ini tentunya bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, mengingat Rupiah merupakan mata uang resmi Indonesia yang sepatutnya kita jaga dan pergunakan dengan baik dan bijak.  Disampin

Moment di umur ke 20th

Moment umur ke 20 tahunku hari ini, ya semua serba tak direncanakan. Pagi ini seperti biasa bangun pagi untuk siap siap berangkat kerja, seperti biasa gosok gigi pake pasta gigi bukan pasta jajan. Dan semua perti rutinitas pada umumnya, hanya saja hari ini aku berangkat kerja dengan angkutan umum bus.  Dianter mamak tercinteh nunggu bus itu hal yang juga sudah umum bagi ku karena dari semenjak sekolah dulu rutinitas naik bus ditemenin mamakek itu sebuah keharusan, ini mungkin karena biar anaknya engga salah naik jurusan angkotan yang buay dia jadi salah tujuan dan nyasar. Tapi kemungkinannya cuman 0,001%. Tapi dihari yang bahagia ini, pagi ini sampai menit detik sekarang udah 2 orang nangis dihadapan ku (baca:gue) mungkin ini yang namanya hitam putih. Setiap hal yang ada pasti ada hal yang berbalik dengan itu. Ya entah apa yang akan terjadi detik dan menit selanjutnya, semoga baik baik dam baik.  Balik lagi ke masalah umur 20, umur duapoeluh buat kita harus berfikir mateng ma

Mulai dengan menghargai setiap orang dengan tulus

Sebagai insan manusia yang tak lepas dari interaksi sosial tentunya harus dapat menjaga agar tercipta sebuah kerukunan dengan cara menghargai sesama. Setiap orang yang kita kenal, baik yang sudah kenal dekat, atau hanya sekedar mengenal tentunya akan ada takaran seberapa besar interaksi sosial yang akan dilakukan. Hal itu harus dilakukan dengan tulus iklas, harus dilakukan dengan baik. Misalkan sebagai contoh, kita sedang bicara dengan orang lain entah itu orang tua, teman, bahkan dengan orang yang baru kita kenal, dengarkanlah dengan baik apa yang mereka berusaha sampaikan, usahakan pahami apa yang mereka maksud dan berikan feedback atau respon yang sesuai. Karena dengan begitu mereka akan merasa mereka dihargai, dihargai karena kita bersedia untuk mendengarkannya. Bukankah itu lebih baik, daripada kita diacuhkan, daripada kita tak diberikan respon apa-apa. Terutama lagi apabila kita sedang menggunakan Hp / smartphone yang tentunya tak jarang akan lebih berfokus dengan Hp/smartpho