Skip to main content

Aku Lolos Volunteer ScholarsOfficial : Bagaimana Cerita Pengalamanku?

Berita terhangat dari Blog ini adalah aku Lolos Volunteer Scholarsofficial, dan maksud dari post artikel ini adalah ingin merekam jejak perjalanan aku nanti sebagai volunterr scholarsofficial.com
Semoga bisa diemban dengan baik, dengan bertanggung jawab. Itu harapanku, dengan kegiatan volunteer yang sungguh pertama kali aku ikuti, ternyata berlabuh di scholarsofficial.com Sungguh tiada hal tanpa maksud.

Kan ku ceritakan perjalananku, kenapa bisa mengenal scholarsofficial.com dan kenapa bisa sampai ikut tahap ini. 


Pertama, aku sedang mencari info-info beasiswa pada sebuah kanal youtube, lalu tertujulah aku pada sebuah channel yang bernama Scholarsofficial, kenapa bisa tertarik untuk tetep nonton? tanpa skip skip? Penjelasannya lengkap+jelas+mudah dimengerti, san sederhana. Yap.....

Mulai dari sana aku terus nonton beberapa materi tentang beasiswa yang dibahas, nah setelah beberapa dekade *eh kelamaan. Selang beberapa lama sebagai panduan channel untuk infobeasiswa, ada hal yang membuatku berhenti untuk hunters info, bukan karena channelnya, aku lupa apa tepatnya intinya karena dari diri sendiri yang lagi swing mood akan what the future I will be. 

Hingga akhirnya, di scholarsofficial entah aku lupa dari youtube atau oh ya aku ingat, dari forum grup scholarsoffical di telegram, aku mengetahuinya dari sana. Ada info, lowongan kerja, jadi pertama aku ikut lowongan kerja di scholars untuk fanpage Fb scholars, jujur aku ikut karena iseng ingin coba bagaimana rasanya mengikuti pendaftaran ini, karena aku orangnya selalu ingin tahu. Berlanjutlah aku melewati seleksinya, yang aku ingat itu, ada seleksi membuat poster dan timeline berita untuk beasiswanya, lalu cara memposting di FB, menanggapi jawaban responden yang bertanya dsb, Hingga akhirnya aku dinyatakan lolos. 
Lolos sebagai magang di scholars Sungguh diluar ekspektasi. Dan tentunya, aku dapat salary tiap bulan. duhhh proud, hal yang sungguh diluar dugaan adalah aku bisa bergabung dengan mereka, para penyebar beasiswa yang ingin mengetuk siapa saja pintu hatinya bahwa siapa saja bisa asal kita niat dan usaha. Disana grupnya sungguh kekeluargaan, semuanya saling suport dan kasih masukan yang membangun. 
Aku mendapat tugas membuat poster dan menyetornya sebelum esok pagi, biasanya poster diberikan jam 8 Malam.  kalau gak salah. 

Hal ini membuat aku belajar akan tanggung jawab, pernah sekali aku rasanya tak konfirmasi keterlambatan penyetoran tugas karena sakit, dan disini kedisiplinan dan tanggung jawab sangat bagus dalam organisasi scholars.

Pagi hari pukul Tujuh jika tak salah ingat, aku memposting untuk fanpage FB membuat caption semenarik mungkin, jujur aku ga punya riset akan menulis caption bagaimana, aku hanya menulis berdasar narasi apa yang keluar dari otak, hal-hal apa yang biasanya aku baca dari postingan pada umumnya. Semoga berjalan sangat menantang karena bagaimana tidak, aku bekerja full time pulul 6-7 waktu untuk prepare ke kantor wkwkek. Jadi bagaimana caraku untuk memanage?? aku suka mutitasking memang, namun sebelum memanage dengan benar aku kelimpungan benar. Alhasil untuk mempersingkat, kemarinnya setelah membuat poster yang ditugaskan aku menuliskan captionnya yang aku simpan di saved Telegramku, sehingga besok pagi tinggal ambil materi caption dari sana dan publish. Aku hanya memerlukan waktu baranf 3-5menit untuk posting.
Namun, kadang pasti ada halangan, misal disaat aku sudah buru-buru ternyata link yang telah trouble, atau caption yang entah kenapa Fb menolaknya, padahal gak ada hal-hal yang melanggar.Namun hal itu bisa teratasi setelah konsultasi dengan founder scholarsofficial

Amazing so thanksfull for the experience 
Namun, belum genap tiga bulan, Aku RESIGN.

Hal ini aku putuskan setelah, aku merasa terlalu fokus, dan abai akan disekitarku, aku tahu aku kurang peka akan lingkunganku, terlalu fokus akan apa yang digenggamku Handphone dan layar monitor Pc/Laptop. Hingga akhirnya ada sebuah kejadian yang menyadarkan, aku kehilangan seorang teman, teman yang sujatinya selama ini aku rasa baik-baik saja kesehatannya, rekan kerjaku. Dalam sehari dia telah berpulang ke Hyang Kuasa. Sungguh hantaman yang luar biasa. Aku menyadarkam diri untuk lebih peka dengan lingkunganku, Ibuku. Entah kenapa Ibu terlihat kurang baik kondisinya. Dan aku rasa keputusanku tepat saat itu untuk Resign. Jujur aku katakan alasan resign, orang-orang mempertanyakan, bahkan akupun mempertanyakan diri sendiri, apakah tepat yang aku lakukan.

Selang beberapa hari atau minggu aku resign, ternyata kesehatan ibuku memburuk dan ini membuat aku frustasi dan teramat down. *maaf aku menceritakan hal ini, karena ini juga termasuk dalam perjalananku.
Aku kesana kemari, mencari info tentang gejala penyakit, info penyembuhan, sampai konsultasi ke dokter. Aku hampir menyerah, 3Bulan mungkin, aku merasa linglung dan pangling bagaimana untuk menyembuhkan ibuku. Herbal, terapi, herbal selalu aku utamakan dari Dokter A sampai ke dokter antony dengan sebuah bukunya tentang Healing with Celery juice, dan aku memutuskan untuk obat medis bagi ibuku. Sungguh ini masa yang teramat berat dan sulit, terlebih semua orang menyandarkan keputusan padaku. Tiga bulan itu tidak singkat, satu hari rasanya lama sekali, hingga Tuhan berbaik hati ibu sembuh, meski harus konsumsi obat sampai saat ini. Tuhan maaf.

Sampai disana, ceritaku di scholarsofficial tetap berlanjut meski tak bergabung sebagai grup magang lagi, aku bersyukur sudah pernah ikut meski hanya sekejap. Dan sekarang ketika ada pengumuman volunteer aku join, demi merasakan berkontribusi dalam pendidikan.
Aku menyukai belajar sekolah buku dan lingkungan belajar.
Bagaimana selanjutnya?
Wait and see😊

Comments

Popular posts from this blog

Scroll Hape Terus Bikin Jemari Kurus

 Oh God... Alat persegi panjang kecil yang lagi ada di genggaman ini jadi pengganti sementara manusia yang sibuk untuk bercengkrama.  Membuka story What's app  Instagram Facebook nyeloteh di Twitter buka shopee tapi kagak belanja mikirin ide jualan tapi gak jual-jualan juga   Ada pesanan cetak photo tapi tydakk ada semangat untuk mengerjakannya.  Setelah semua Apss terbuka, semua story reels IG online store dibuka sampai cek gmail pun meski gak ada email penting yang masuk kek orang penting, akhirnya ibu jari bawa gue ke blog. Nuliss.... Suami lagi kerja, work hard for our dream, dan yang utaman mencukupi kebutuhan gue.  Sedangkan aku feel loneless banget karena kebiasaan berbincang ngobrol sama orang rumah pas waktu single dirumah, dan hal itu gak bisa segampang itu gue lakuin disini. Agak introvert Lama-lama eke...  dan...  dari semua hal gue gak sangka waktu dailynya secepat itu, gue sering stuck pas sudah ketemu malam  yang artinya besok udah harus kerja lagi sampai sore (2p.m)

Pengalaman Menggunakan Wifi Gratis di 3 Fasilitas Publik

Tamnet Kampus Udayana Semakin meleknya masyarakat Indonesia akan pentinya teknologi dan internet demi kecepatan informasi dan komunikasi, membuat Pemerintah juga ikut turut serta mendukung dengan menyediakan Jaringan internet gratis di beberapa ruang publik yang ada di Indonesia, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas khusus ruang publik yang ada di Bali, khususnya yang pernah saya gunakan. Berikut ini tempat-tempatnya; Tempat pertama yaitu Twin Tower di Kota Negara Memilih untuk pergi ke tempat umum yang menyediakan fasilitas jaringan internet wifi gratis memang menjadi andalan saya ketika begitu banyaknya file dokument, video, ataupun update dari aplikasi yang perlu terdownload dan terinstal. Tentunya hal ini memerlukan kuota internet yang tidak sedikit, mengingat kuota internet dengan jumlah puluhan Giga byte cukup mahal bagi kantong saya. Sehingga karena hal ini tak bisa dipungkiri, saya rela untuk pergi ke daerahan Twin Tower di Kota Negara, Jembrana

I Hate Being Lonely

 Jika dilihat kilas balik hidup aku Rasanya penuh dengan perbulyan Atau mungkin perselisihan dengan teman Entah Kenapa . . . Dari sewaktu SD Lalu SMP kemudian SMA hanya sebatas memiliki teman bukan sahabat yang memang dekat sekali . . . dan mungkin di tempat kerja Aku tidak seperti mereka yang gampang berbaur. Entah kenapa aku berubah menjadi introvert kata mereka. . . . Aku lebih menyukai lebih sedikit tapi membawa makna dan arti