Info Penyakit BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
Apakah kalian pernah mendengar Penyakit BPH (Benigna
Prostat Hiperplasia), kali ini saya akan membahas mengenai penyakit BPH ini.
Semoga bermanfaat ^_^
Penyakit BPH (Benigna Prostat Hiperplasia) adalah
suatu keadaan dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran memanjang ke atas ke
dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutup orifisium uretra.
Adapun etiologi atau penyebab dari BPH ini yaitu :
Dihydrotestosteron, perubahan keseimbangan hormone estrogen testoteron,
interaksi stroma epitel, berkurangnya sel yang mati dan teori sel stem.
Tanda dan gejala dari BPH yaitu :
- gejala iritasi meliputi :
·
Peningkatan frekuensi berkemih
·
Nokturia (terbangun saat malam hari
untuk miksi atau kencing)
·
Perasaan ingin miksi yang sangat
mendesak/tidak dapat ditunda (urgensi)
·
Nyeri pada saat miksi (disuria)
2. gejala obstruksi meliputi :
2. gejala obstruksi meliputi :
·
Pancaran urine melemah
·
Rasa tidak puas sehabis miksi, kandung
kemih tidak kosong dengan baik.
·
Jika ingin miksi harus menunggu lama.
·
Volume urine menurun dan harus mengedan
saat berkemih
·
Aliran urine tidak lancar/
terputus-putus
·
Urine terus menetes setelah berkemih
·
Waktu miksi memanjang yang akhirnya
menjadi retensi urine dan inkontinensia karena penumpukan berlebih.
3. Gejala generalisata seperti keletihan, anoreksia (tidak mau makan), mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik.
3. Gejala generalisata seperti keletihan, anoreksia (tidak mau makan), mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik.
Adapun Patofisiologi dari penyakit
BPH ini yaitu :
- Adanya penurunan kekuatan dan aliran yang disebabkan resistensi uretra.
- Hesitancy (kalau ingin miksi harus menunggu lama), terjadi karena detrusor membutuhkan waktu yang lama untuk dapat melawan resistensi uretra
- Intermittency (kencing yang terputus-putus), terjadi karena destrusor tidak dapat mengatasi resistensi uretra sampai akhir miksi.
- Nocturia (miksi pada malam hari) dan frekuensi terjadi karena pengosongan yang tidak lengkap pada tiap miksi.
- Frekuensi terutama terjadi pada malam hari karena hambatan normal dari korteks berkurang dan tonus sfingter dan uretra berkurang selama tidur.
- Urgensi (perasaan ingin miksi yang sangat mendesak) dan disuria (nyeri pada saat miksi) disebabkan oleh ketidakstabilan detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter.
- Inkontinensia bukan gejala yang khas, walalupun dengan berkembangnya penyakitt urin keluar sedikit-sedikit secara berkala karena setelah buli-buli mencapai compliance maksimum, tekanan dalam buli-buli akan cepat naik melebihi tekanan spingter.
- Hematuria yang biasanya disebabkan oelh pecahnya pembuluh darah submukosa pada prostat yang membesar.
- Infeksi saluran kemih dapat terjadi akibat stasis urin, dimana sebagian urine tetap berada dalam saluran kemih dan berfungsi sebagai media untuk organism infektif. Karena selalu terdapat sisa urine maka dapat terbentuk batu endapan dalam buli-buli. Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan hematuria.
- Pada waktu miksi pasien harus mengedan sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan hernia dan hemoroid.
Adapun pemeriksaan penunjangnya
yaitu
- Urinalisa
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan radiologis
Itu tadi ulasan saya mengenai
penyakit BPH (benigna prostat hyperplasia) semoga artikel ini bermanfaat untuk
pembaca sekalian.
Comments
Post a Comment