"Kazekaya Kun...." Panggilku sambil menatap sosok pria berambut lurus hitam, kulit putih bersih dengan kedua tangannya yang sibuk menganyam helaian rangkaian daun.
"Emm" dia menoleh ke arahku meski tangannya masih sibuk menganyam dan merangkai helaian daun itu.
"Aku akan bersamamu, aku memilih bersamamu" jawab ku tegas, sambil berlari ke arahnya dan menempatkan wajahku tepat di depan wajahnya.
Orang-orang disekeliling seketika diam menyaksikan kami, karena pernyataan Ara chan begitu keras hingga membuat orang sekitar menoleh
Sore itu kazekaya Kun dan Ara chan berjalan di sekitar kompleks perspektur di daerah Yokohama, dekat dengan tempat tinggal kazekaya Kun
"Tadi kau makan banyak sekali" seru kazekaya Kun
"Um.. dan itu ramen terenak yang pernah aku makan". Jawab antusias menceritakan dan membayangkan kembali bagaimana ramen itu Ara Chan makan dengan nikmat.
Tangan Ara disambut oleh tangan kazekaya Kun, digenggam kemudian mereka berjalan kembali sembari melihat sekeliling daerah itu.
Perumahan di daerah Yokohama sedikit lebih ke tempat orang berjejeran menjajakan makanan khas jepang, khususnya daerah Yokohama.
Dan tempat tinggal kazekaya Kun berada di lantai dua, dengan lantai satunya ia manfaatkan untuk tempat berjualan semacam anyaman dari tanaman atau daun dan bunga.
"Hana light" nama toko kazekaya Kun.
"Nama yang bagus, kenapa jadi Hana?" Tanya Ara chan yang memang suka ingin tahu ini.
"Karena basic awalnya aku merangkai kelopak bunga setiap helai bunga"
"Lalu sekarang kazekaya Kun juga merambah ke duanya begitu?"tanya Ara Chan kembali.
"Ya begitulah." Seru kazekaya. Seraya menaruh kembali pajangan kerajinan tangannya ke dalam karena hujan mulai turun merintik.
"Boleh aku bantu?" Tanya Ara Chan
"Jika menurutmu iya, kerjakan saja". Jawab kazekaya Kun begitu cuek
Mereka 15 menit merapikakan tempat berjualan kazekaya Kun lalu menutup toko karena ternyata hujan semakin deras.
"Jadi kau menutup toko lebih cepat kazekaya Kun?" Seru Ara Chan dengan keras takut suaranya tak terdengar karena hujan begitu deras mengguyur daerah perspektur Yokohama. Maklum hari ini pergantian musim
"Mari naik ke lantai dua" seru kazekaya Kun sembari menarik tangan Ara Chan agar lebih cepat
Ara Chan menurutinya dengan ikut berjalan dibelakang kazekaya Kun.
"Ruangan yang cukup luas untuk tinggal sendiri" seru Ara Chan
"Anggap rumah sendiri" kazekaya Kun sembari melemparkan handuk kecil kepada Ara Chan
" Kau bisa nyalakan penghangat ruangan kalau kedinginan, alat kontrolnya ada dimeja depan komputer sana" sambil jemari kazekaya kun menunjuk ke arah remote.
Ara Chan duduk dilantai yang telah dialasi karpet yang cukup hangat
Ia menempelkan telinganya dekat jendela dan menyenderkan badannya
"Hujannya deras sekali ya" suara Ara Chan sembari melemparkan pandangannya keluar jendela
"Iya dan akan lama reda" gimana Kazekaya Kun sembari duduk disebelah Ara Chan
"Rambutmu masih basah karena hujan tadi " Tangan kazekaya Kun membelai rambut Ara Chan,
"Tak apa" kata Ara Chan menghentikan pandangannya ke arah hujan
"Kau benar ingin bersama ku?" Kedua tangan kazekaya Kun memeluk Ara Chan dari samping
Comments
Post a Comment