Skip to main content

Katakanlah ini Budak Cinta

Pict: from facebook.com
Seperti biasa aku katakan, aku bukan orang yang konsisten akan diriku. Kemarin saat-saat bersamamu, aku begitu mengaggummu, mencintaimu melebihi mencintai diriku sendiri. Aku mencintaimu begitu berat hingga tiada hal yang menarik selain bersamamu. Namun, aku tak bisa begitu konsisten untuk perasaan itu, perasaan jika bersamamu itu, karena kini ketika kita jauh karena belum satu atap, aku selalu mempertanyakan sedang apa kamu saat ini? Bersama siapa? Sedang bersama teman atau keluarga? Teman itu cowok atau cewek? Kamu sudah mandi atau belum? Apakah kamu tepat makan pagi ini, atau kamu melewatkannya begitu saja karena sibukmu. Seperti kamu yang kadang melewatkan kabar untuk aku yang selalu menanti dan menunggu kabarmu. Aku bagai, bagai anjing yang menunggu tuannya, begitu riang jika tuannya datang, namun bersungut sungut sedih jika tuannya sedang berpergian. Kamu memahamiku kan? Kamu mengerti perasaanku kan?

Aku terlalu menaruh semua perasaanku untukmu. Dan was-was khawatir, takut jika kamu tak bisa menjaganya dengan baik. Mungkin aku bisa dibilang “Budak Cinta”. Aku tak ingin menyangkalnya, sekalipun tak ingin, aku mencintaimu melebihi aku mencintai diriku. Meski terdengan bodoh aku harap tak ada yang menertawakannya, jangan tertawakan perasaan yang tulus ini, ku mohon.

Dunia ini tanpa dirimu, akankah aku sanggup untuk menghela nafas dengan baik?. 
Dunia ini tanpa melihat wajahmu akankah aku bisa menjalani hariku dengan ceria?.
Karena senyummu, aku bisa tersenyum kembali kepada dunia sayang.
Karena tawamu, aku bisa melihat dunia lebih indah saat  ini.

Bolehkah aku menangis saat ini, karena merindukanmu.
Cepat hadir, aku ingin ada dipelukanmu sekarang juga. Jangan berlama-lama, karena aku selalu menantimu. Bagaimana satu detik terasa seperti satu jam. Kenapa aku segila ini akan dirimu? Kenapa... .
Tulisan ini, akankah bisa sampai pada dirinya Tuhan, agar ia tahu dan segera berlari mencariku, memelukku erat, agar ia tak ingin meninggalkanku sendirian walau hanya sedetik saja.
.
.
.


Comments

Popular posts from this blog

Scroll Hape Terus Bikin Jemari Kurus

 Oh God... Alat persegi panjang kecil yang lagi ada di genggaman ini jadi pengganti sementara manusia yang sibuk untuk bercengkrama.  Membuka story What's app  Instagram Facebook nyeloteh di Twitter buka shopee tapi kagak belanja mikirin ide jualan tapi gak jual-jualan juga   Ada pesanan cetak photo tapi tydakk ada semangat untuk mengerjakannya.  Setelah semua Apss terbuka, semua story reels IG online store dibuka sampai cek gmail pun meski gak ada email penting yang masuk kek orang penting, akhirnya ibu jari bawa gue ke blog. Nuliss.... Suami lagi kerja, work hard for our dream, dan yang utaman mencukupi kebutuhan gue.  Sedangkan aku feel loneless banget karena kebiasaan berbincang ngobrol sama orang rumah pas waktu single dirumah, dan hal itu gak bisa segampang itu gue lakuin disini. Agak introvert Lama-lama eke...  dan...  dari semua hal gue gak sangka waktu dailynya secepat itu, gue sering stuck pas sudah ketemu malam  yang artinya besok udah harus kerja lagi sampai sore (2p.m)

Pengalaman Menggunakan Wifi Gratis di 3 Fasilitas Publik

Tamnet Kampus Udayana Semakin meleknya masyarakat Indonesia akan pentinya teknologi dan internet demi kecepatan informasi dan komunikasi, membuat Pemerintah juga ikut turut serta mendukung dengan menyediakan Jaringan internet gratis di beberapa ruang publik yang ada di Indonesia, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas khusus ruang publik yang ada di Bali, khususnya yang pernah saya gunakan. Berikut ini tempat-tempatnya; Tempat pertama yaitu Twin Tower di Kota Negara Memilih untuk pergi ke tempat umum yang menyediakan fasilitas jaringan internet wifi gratis memang menjadi andalan saya ketika begitu banyaknya file dokument, video, ataupun update dari aplikasi yang perlu terdownload dan terinstal. Tentunya hal ini memerlukan kuota internet yang tidak sedikit, mengingat kuota internet dengan jumlah puluhan Giga byte cukup mahal bagi kantong saya. Sehingga karena hal ini tak bisa dipungkiri, saya rela untuk pergi ke daerahan Twin Tower di Kota Negara, Jembrana

I Hate Being Lonely

 Jika dilihat kilas balik hidup aku Rasanya penuh dengan perbulyan Atau mungkin perselisihan dengan teman Entah Kenapa . . . Dari sewaktu SD Lalu SMP kemudian SMA hanya sebatas memiliki teman bukan sahabat yang memang dekat sekali . . . dan mungkin di tempat kerja Aku tidak seperti mereka yang gampang berbaur. Entah kenapa aku berubah menjadi introvert kata mereka. . . . Aku lebih menyukai lebih sedikit tapi membawa makna dan arti