Cepat, Bergegaslah
Photo: diambil di lapangan Renon, Bali. Setelah kaki ini memilih rehat sejenak |
Aku seakan takut untuk menapaki anak tangga selanjutnya, takut jika nanti kaki ini terpleset, kemudian jatuh dan sakit. Takut jika nanti kaki ini tiba-tiba keram saat hendak melangkah ke anak tangga. Tapi waktu bergerak terus tanpa jeda, seakan memaksa aku untuk cepat melangkah. Sah-sah saja jika aku berdiam diri disini, enggan untuk melangkah lagi. Tapi,... usiaku mengikuti Sang Waktu. Tak mungkin aku berdiam diri disini, karena raga akan menua juga bersama waktu. Raga ini tentu akan semakin renta untuk melangkah mencapai puncak, jika tidak sekarang lalu kapan lagi.
Sama seperti anak kata yang menjadi untaian kalimat di atas, yang masih berantakan,tak tahu arahnya kemana. Tapi setidaknya aku sudah memberanikan diri menggerakkan kata-kata itu menjadi sebuah kalimat bukan?
Aku bukan anak kecil lagi, yang harus digendong untuk bergerak. Aku remaja yang sudah seharusnya tangguh untuk melangkah, sudah seharusnya mandiri untuk menyiapkan diri menapaki kehidupan ini. Jadi tunggu apa lagi, keputusannya segera langkahkan kaki ke anak tangga selanjutnya. Capailah tujuan yang kamu cita-citakan. Dia ada di atas sana, di ketinggian yang tak tahu berapa mdpl. Terus..teruslah berjalan, setapaki satu demi satu anak tangga itu. Kuatkan kaki untuk menjejakinya, jangan khawatir jika terjatuh, jika kamu sudah berdoa sebelumnya jatuh itu tidak akan sakit.
Anak Muda, masa-masamu ini indah, namun apakah pantas hanya berdiam diri saja dengan semua ini? Hanya menikmati pemandangan sekitar, tanpa ikut berpangku tangan memberi warna ...?
Sungguh, kamu harus cepat bergegas, wahai anak muda, usia mudamu hanya sebentar sebelum tua menyambut datang. Menjadi tua, ragamu akan melemah, kaki tak setangguh saat mudah lagi untuk menaiki anak tangga itu. Jantung tak sekuat muda lagi untuk menaiki anak tangga sambil berlari, terlalu banyak resiko jika seperti itu.
.
.
.Jadi, Ayo bergegaslah
#CatatanDevi
Comments
Post a Comment