Skip to main content

Uang Rupiah yang Rusak Jangan Dianaktirikan, Ayo Tukarkan ke BI Saja !


Tiga jenis Uang rupiah

Rupiah sebagai mata uang Indonesia tentunya begitu akrab ditangan masyarakat. Akrab di sini dalam maksud digunakannya sebagai transaksi keuangan sehari-hari. Mulai dari uang Rupiah untuk berbelanja, membeli beras, bensin, pulsa, atau uang Rupiah untuk menabung. Banyak transaksi keuangan di Indonesia yang berjalan dengan uang Rupiah ini. Kendati demikian uang Rupiah yang digunakan tak jarang uang Rupiah yang sudah seharusnya diganti dan tak layak edar. Misalkan uangnya sudah robek namun dilem kembali dengan lem kertas, lem nasi, atau direkatkan dengan selotip bening. Ada kalanya juga kalian pasti lebih memilih untuk membelanjakan Rupiah yang sudah rusak dan bahkan tercorat-coret dengan tulisan daripada membelanjakan Rupiah yang masih baru, dan kenceng bukan. Nah, menganak tirikan Rupiah yang rusak ini tentunya bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, mengingat Rupiah merupakan mata uang resmi Indonesia yang sepatutnya kita jaga dan pergunakan dengan baik dan bijak. 

Disamping itu juga, menggunakan uang Rupiah yang robek, dan dilem sana sini terkadang membuat kurangnya rasa percaya diri kita untuk menggunakan uang tersebut. Mengapa demikian, hal ini karena kita takut dan ragu akan diterima atau tidak uang Rupiah yang rusak tersebut. Ada keraguan dan pertanyaan yang muncul seperti, diterima enggak ya uangnya sama tukang baksonya?, diterima enggak ya uangnya jika saya belanjakan di minimarket? Nah, dengan sekumpulan keraguan, kurangnya rasa percaya diri untuk menggunakan uang Rupiah yang rusak, atau jika masih tetap juga menggunakan dan menganaktirikan uang Rupiah yang rusak, maka dari sekarang STOP untuk menggunakannya dalam transaksi keuangan kalian. Lalu apa yang harus dilakukan? Apa harus uang Rupiah yang rusak dibuang begitu saja? Tidakkah merugi jika uang Rupiah yang rusak dibuang begitu saja?

Jangan risau dulu, jika uang Rupiah kalian sudah rusak dan tak layak edar maka solusinya yaitu tukarkan uang Rupiah tersebut ke Bank Indonesia. Bank Indonesia sebagai bank yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dari peredarannya ini tentunya mengupayakan agar uang Rupiah yang beredar memiliki kualitas yang baik, sehingga bagi masyarakat yang memiliki uang yang sudah lusuh, rusak dan tak layak edar dapat segera menukarkannya ke Bank Indonesia setempat.

Adapun untuk syarat penukarannya yaitu:
  1. Untuk uang lusuh dan cacat yang ditukarkan mendapat penggantian sebesar nilai nominal yang ditukarkan sepanjang uang Rupiah tersebut dapat dikenali keasliannya.
  2. Untuk uang rusak, yang mendapat penggantian sesuai nilai nominalya yaitu jika uang kertas, fisik uang kertas >2/3 ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya. Kemudian uang rusak masih merupakan suatu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan >2/3 ukuran aslinya serta ciri uang dapat dikenali keasliannya. Atau uang rusak tidak merupakan satu kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak 2 bagian terpisah dan kedua nomor seri pada uang rusak tersebut lengkap dan sama serta >2/3 ukuran keasliannya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya.

Dengan syarat penukaran seperti yang dijelaskan di atas maka bagi kalian yang memiliki uang rusak, dilem sana sini, dicorat-coret, intinya sudah tak layak edar, STOP menggunakannya untuk belanja, membayar, membeli atau apapun itu kegiatan transaksi keuangan kalian, dan segera tukarkan ke Bank Indonesia lalu dapatkan uang Rupiah yang baru, kenceng, tanpa lem, atau coretan sana sini. Nah tentunya jika kalian menggunakan uang Rupiah yang baru tentunya jiwa semangat dan percaya diri untuk menggunakannya akan bertambah bukan. Selain itu tindakan menukarkan uang Rupiah yang tak layak edar merupakan wujud kalian cinta akan Rupiah, cinta akan Tanah Air Indonesia. Hal ini memang sederhana, namun besar dampaknya bagi Negara kita, Indonesia.

Sesudah kalian membaca artikel ini, jangan dipendam sendiri. Ayo mulai sebarluaskan kepada tetangga, sanak saudara, ayah, ibu siapapun itu yang kalian ketahui masih menggunakan uang Rupiah yang rusak, robek, ada coretan, dan dilem sana sini, untuk segera STOP menggunakannya, dan segera untuk menukarkannya ke Bank Indonesia setempat.
Salam #Cintarupiah


Referensi

http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen/mekanisme-penukaran/Documents/PANDUANPENUKARANUANGTIDAKLAYAKEDAR1.pdf

http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/instrumen/mekanisme-penukaran/Contents/Default.aspx

Comments

Popular posts from this blog

Scroll Hape Terus Bikin Jemari Kurus

 Oh God... Alat persegi panjang kecil yang lagi ada di genggaman ini jadi pengganti sementara manusia yang sibuk untuk bercengkrama.  Membuka story What's app  Instagram Facebook nyeloteh di Twitter buka shopee tapi kagak belanja mikirin ide jualan tapi gak jual-jualan juga   Ada pesanan cetak photo tapi tydakk ada semangat untuk mengerjakannya.  Setelah semua Apss terbuka, semua story reels IG online store dibuka sampai cek gmail pun meski gak ada email penting yang masuk kek orang penting, akhirnya ibu jari bawa gue ke blog. Nuliss.... Suami lagi kerja, work hard for our dream, dan yang utaman mencukupi kebutuhan gue.  Sedangkan aku feel loneless banget karena kebiasaan berbincang ngobrol sama orang rumah pas waktu single dirumah, dan hal itu gak bisa segampang itu gue lakuin disini. Agak introvert Lama-lama eke...  dan...  dari semua hal gue gak sangka waktu dailynya secepat itu, gue sering stuck pas sudah ketemu malam  yang artinya besok udah harus kerja lagi sampai sore (2p.m)

Pengalaman Menggunakan Wifi Gratis di 3 Fasilitas Publik

Tamnet Kampus Udayana Semakin meleknya masyarakat Indonesia akan pentinya teknologi dan internet demi kecepatan informasi dan komunikasi, membuat Pemerintah juga ikut turut serta mendukung dengan menyediakan Jaringan internet gratis di beberapa ruang publik yang ada di Indonesia, dan pada kesempatan kali ini saya akan membahas khusus ruang publik yang ada di Bali, khususnya yang pernah saya gunakan. Berikut ini tempat-tempatnya; Tempat pertama yaitu Twin Tower di Kota Negara Memilih untuk pergi ke tempat umum yang menyediakan fasilitas jaringan internet wifi gratis memang menjadi andalan saya ketika begitu banyaknya file dokument, video, ataupun update dari aplikasi yang perlu terdownload dan terinstal. Tentunya hal ini memerlukan kuota internet yang tidak sedikit, mengingat kuota internet dengan jumlah puluhan Giga byte cukup mahal bagi kantong saya. Sehingga karena hal ini tak bisa dipungkiri, saya rela untuk pergi ke daerahan Twin Tower di Kota Negara, Jembrana

I Hate Being Lonely

 Jika dilihat kilas balik hidup aku Rasanya penuh dengan perbulyan Atau mungkin perselisihan dengan teman Entah Kenapa . . . Dari sewaktu SD Lalu SMP kemudian SMA hanya sebatas memiliki teman bukan sahabat yang memang dekat sekali . . . dan mungkin di tempat kerja Aku tidak seperti mereka yang gampang berbaur. Entah kenapa aku berubah menjadi introvert kata mereka. . . . Aku lebih menyukai lebih sedikit tapi membawa makna dan arti